Senin, 03 April 2017

5 Alasan Mengapa Doraemon Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil!

5 Alasan Mengapa Doraemon Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil!

Hasil gambar untuk nobita teman
Sejak dari kemunculan pertamanya pada akhir tahun 60-an, Doraemon kelihatannya membidik konsumen anak kecil. Hal semacam ini dapat dibuktikan dengan ceritanya yang enteng, lucu, serta simpel. Cuma sesudah ada versi film bioskop bertopik petualangan, Doraemon mulai mengenalkan plot baru dengan alur narasi yang lebih kompleks, seperti alien serta romatika remaja. Walaupun itu, rumitnya film itu masih tetap bisa di nikmati anak kecil, dapat dibuktikan dengan derasnya ketertarikan pengunjung film bioskopnya, pasti termasuk juga peminat di Indonesia. Akan tetapi, tak tahu diakui atau tidak, sesungguhnya dari pertama Doraemon mempunyai tema yang kompleks serta rumit, bahkan juga mengusung paradoks yg tidak gampang diterangkan. Inilah sebagian alasan yang menuturkan mengapa Doraemon sesungguhnya bukanlah untuk anak kecil.
1. Nobita Terlalu Mesum

Seperti umumnya anak umur remaja, wajar apabila agak “penasaran” dengan lawan jenis. Tetapi kelihatannya Nobita tidak sama karena mempunyai akses gadget Doraemon untuk “urusan” ini.

Salah satu misal yaitu biasanya Nobita nampak di kamar mandi Shizuka memakai pintu kemana sajakah. Nah, tentu bila cuma mau main ke rumah Shizuka tak melalui kamar mandinya, kan?.

Tentu kalian ingat bahwa pintu kemana sajakah bakal mengantarkan sesuai sama tempat yang ada di dalam pikiran pemakainya. Jadi, tak terlalu berlebih bila kita berasumsi Nobita mesum lantaran senantiasa mau lihat Shizuka mandi.


2. Nobita Merupakan Karakter Psikopat

Penggambaran tokoh Nobita yang malas, canggung serta kerap di-bully memanglah dapat memikat orang-orang. Penggambaran ini sangatlah tidak sama dengan umumnya orang-orang Jepang th. 70-an yang perlu bekerja sangatlah keras untuk melakukan perbaikan ekonomi pasca kekalahannya di perang dunia ke- 2.

Pasca hadirnya Doraemon, Nobita sendiri digambarkan jadi makin bergantung bahkan juga memakai gadget dari hari esok untuk kebutuhannya sendiri. Bahkan juga sekian kali pemakaian alat itu mencemoohkakan orang lain, terutama Doraemon, atau bahkan juga orang tuanya sendiri.

Diluar itu Nobita juga di kenal mau jadi yang terhebat, senantiasa iri dengan pencapaian serta sarana serta rekan-rekannya. Misalnya yaitu ketika Suneo memamerkan mainannya, Nobita pasti senantiasa merengek pada Doraemon untuk dapat melebihinya memakai alat hari esok.

Di peluang lain, Nobita senantiasa mau berbuat curang! Satu diantaranya ketika diberikan alat Doraemon untuk pena yang senantiasa menjawab benar. Alih-alih cuma memakainya ketika kerjakan PR, Nobita jadi memakainya untuk ujian.

Ciri-ciri Nobita ini kelihatannya pas dengan tanda-tanda penyakit psikosis atau lebih di kenal dengan sakit jiwa. Dimana ciri cirinya telah dijelaskan dalam sebagian peristiwa pada awal mulanya.


3. Paradoks Mesin Waktu

Paradoks mesin saat yaitu kondisi paradoksal yang berkenaan dengan perjalanan saat. Kondisi ini nampak lantaran muncul pertanyaan, apa yang berlangsung bila ada penjelajah saat yang pergi ke saat lantas untuk merubah peristiwa yang berkenaan dengan kehadiran dianya. Misalnya yaitu apa mungkin saja seseorang penjelajah saat kembali ke saat lantas untuk membunuh orang tuanya sendiri.

Di Doraemon sendiri, tema ini jadi plot paling utama yang mendasari semua jalan narasi. Doraemon sendiri adalah robot mutakhir dari era 22 yang di kirim oleh cucu dari cucu Nobita, Sewashi. Maksud dari pengiriman Doraemon tak lain yaitu untuk bikin Nobita bahagia, satu diantaranya dengan membantunya merubah hari esok yg tidak mengasyikkan.

Salah satu hari esok beralih yaitu Nobita tak jadi menikah dengan Jaiko, tetapi dengan Shizuka. Dengan hal tersebut nampak pertanyaan, bila Nobita menikah dengan Shizuka, lantas bagaimanakah nasib Sewashi? Walau sebenarnya Sewashi sendiri harusnya adalah keturunan dari Nobita serta Jaiko.

Sebagian edisi manga setelah itu menuturkan bahwa Sewashi sendiri masih tetap ada, bahkan juga membawa Dorami ke zaman Nobita lewat mesin saat. Lantas apa yang berlangsung, bagaimanakah mungkin saja Sewashi masih tetap ada, walau sebenarnya Nobita menikah dengan orang lain?

Satu satu kemungkinan yang berlangsung yaitu alur saat yang dihadapi Sewashi serta Nobita bercabang, dengan kata lain paralel, hingga jikapun histori Nobita beralih, jalan histori Sewashi juga akan tidak dipengaruhi. Bila ini yang berlangsung jadi jalan narasi Doraemon ikuti teori alam semesta paralel.

Beberapa ilmuwan pendukung hipotesa bahwa alam semesta paralel sendiri cukup populer, salah satunya Stephen Hawking dalam sebagian karyanya. Dalam teorinya Hawking menyampaikan bahwa alur saat bukanlah seperti sungai tetapi seperti jaringan dengan adanya banyak percabangan serta kemungkinan. Masing masing kemungkinan lalu membuat alam semesta baru.

Akan tetapi, harusnya Sewashi tak ada gunanya kembali ke saat lantas untuk menolong Nobita. Toh jikalau tak dibantu, dianya juga tak dipengaruhi.


4. Paradoks Mesin waktu (Lagi)


Walaupun telah diterangkan pada butir pada awal mulanya bahwa hadirnya Doraemon tak merubah hari esok, rupanya teori serta penjelasan ini tak searah dengan film teranyar Doraemon Stand By Me.

Kita dapat cermati keadaan kota yang diusung ketika Nobita melamar Shizuka terlihat bahwa perubahan tehnologi telah sedemikian maju.

Walau sebenarnya ketika Nobita masih tetap di sekolah basic, kelihatannya perubahan tehnologi masih tetap setara dengan th. 80 an, bahkan juga 70-an. Lantas apa yang mungkin saja berlangsung dalam saat yang cuma belasan th. itu. Terasa ada dua kemungkinan yang masuk diakal.

Kemungkinan yang pertama yaitu ada intervensi alien, hingga perubahan tehnologi amat cepat dalam saat 20 th. itu. Kemungkinan ke-2 yaitu hadirnya Doraemon dengan gadget ajaibnya mengakselerasi perubahan tehnologi umat manusia.

Bila beranggapan nyatanya kemungkinan ke-2 yang berlangsung, jadi hadirnya Doraemon bisa merubah jalannya histori. Dengan hal tersebut lantaran ke-2 versus narasi itu resmi, jadi hanya satu kemungkinan yaitu alam semesta Doraemon terkecuali bercabang juga linier.

Dengan teori alam semesta serumit ini, mungkin saja semesta Doraemon nyatanya hanya program computer yang sangat mungkin ketidaksamaan dengan teori fisika apa pun.



5. Pesan Moral Yang Diusung Susah Dipahami

Dalam tiap-tiap akhir narasi Doraemon, Nobita kerapkali memperoleh “pelajaran” dari keusilannya waktu memakai alat hari esok. Tetapi anehnya Nobita senantiasa mengulang kekeliruan yang sama, yakni menyalahgunakan alat dari Doraemon di peluang lain. Bahkan juga kerapkali hingga merepotkan orang banyak.

Tentu lihat peristiwa ini pesan moral yang diusung cukup susah dipahami. Lantaran meskipun Nobita senantiasa dihukum, namun dia terus bisa mengulang kekeliruan yang sama.

Apakah sesungguhnya yang berlangsung? Apakah Nobita tak belajar dari pengalaman ini? apakah Doraemon yg tidak menolong Nobita dengan mengajarkan hal yang benar? Lantas, apakah orangtuanya diam saja lihat keadian ini? Entahlah, yang pasti premis ini senantiasa diulang lagi, bahkan juga hingga film Doraemon terbaru Stand By Me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coretan adika

6 Fakta Anak Kedua dari Tiga Bersaudara

Kalau Kamu Anak Kedua dari Tiga Bersaudara, 6 Fakta Ini Pasti Akrab Denganmu Dibandingkan anak sulung atau anak bungsu, anak kedua dari...